Pembelajaran Dalam Jaringan
Selasa, 17 November 2020
Dimasa pandemi saat ini, banyak aktifitas yang tehalang karena semua kita harus menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran virus corona semakin mengecil. Harapan yang nyata tentu pandemi saat ini akan segera berakhir dengan kesadaran bersama untuk menjaga diri, keluarga, dan masyarakat umumnya.
Pendidikan menjadi salah satu ruang yang juga terdampak dari pandemi ini. Harus kita garis bawahi bahwa pendidikan harus tetap berjalan bagaimanapun keadaannya karena pendidikan yang pasif akan membuat siswa menjadi lebih sulit untuk menjadi siswa yang cerdas, bahkan jika pendidikan berhenti total, angka terinfeksi virus corona bisa jadi akan lebih banyak.
Dengan kondisi saat ini, pembelajaran daring tentu menjadi pilihan dalam proses pembelajaran yang aman, dimana baik guru ataupun siswa dapat melaksanakan pembelajaran dari rumah masing-masing tanpa harus berkumpul di satu tempat yang sama. Kementerian pendidikan pun memberikan dukungan besar terhadap pembelajaran daring dengan memberikan bantuan kuota internet untuk guru dan siswa demi kelancaran proses pembelajaran daring. Namun, masih banyak masalah dalam proses pembelajaran daring, diantaranya (1)Koneksi internet yang tidak stabil dibeberapa daerah; (2) Kemampuan IT baik guru maupun siswa; (3) Kurangnya inovasi pembelajaran daring; (4) Sulit mengontrol kegiatan siswa.; dan (5) Kurangnya pemamtauan dari orang tua.
Dari masalah yang ada, akan menyebabkan pembelajaran menjadi tidak efektif karena guru dan siswa akan mengalami kesulitan baik menerangkan pelajaran maupun menerima pelajaran. Namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mensiasati pembelajaran daring agar pembelajaran lebih efektif:
1. Gunakan model pembelajaran yang sederhana. Penggunaan model pembelajaran dengan banyak langkah, akan menyulitkan guru menyampaikan pembelajaran karena harus memikirkan langkah pembelajaran yang banyak, akan lebih baik kita menggunakan pembelajaran yang sederhana namun memiliki esensi yang besar. Salah satu contohnya adalah menggunakan pembelajaran aktif, seperti pembelajaran aktif tipe learning starts with a question yang menitik beratkan aktivitas bertanya peserta didik.
2. Gunakan pembelajaran sinkron dan asinkron. Waktu pembelajaran daring yang disusun sekolah tentu tidak sama dengan pembelajaran luring yang lebih panjang. Namun penggunaan pembelajaran sinkron dan asinkron akan membantu peserta didik memahami pembelajaran karena waktu yang dimiliki menjadi lebih panjang. Pada kegiatan asinkron, siswa diberikan materi ajar dan LKPD sebelum waktu pembelajaran daring, sehingga ketika proses pembelajaran sinkron siswa sudah memilliki keampuan awal dan sudah dapat mengetahui atas apa yang belum diketahuinya.
3. Menggunakan media yang bervariasi. Penggunaan media yang bervariasi akan menghilangkan kebosanan terhadap siswa sehingga siswa akan selalu bersemangat dalam pembelajaran. Hal positif lainnya yang didapat dengan menggunakan media yang bervariasi adalah membantu siswa dan guru untuk lebih aktif dibidang teknologi.
4. Jangan memberikan beban belajar yang banyak. Yang menjadi tuntutan dalam proses pembelajaran menurut Menteri Pendidikan bukanlah capaian Materi, namun lebih kepada inti sari dari pembelajaran yang ada. Jika target utama adalah menyelesaikan materi, maka siswa akan menjadi korban kesulitan dalam pembelajaran karena harus menyelesaikan sampai dengan 16 mata pelajaran bahkan lebih setiap minggunya. Kondisi siswapun akan menjadi turun karena harus berhadapan dengan komputer/hp yang begitu lama ditambah tugas yang banyak,
5. Memaksimalkan peran orang tua dalam pembelajaran. Peran orang tua dalam pembelajaran daring sangatlah besar, sehingga orang tua dapat dikatakan sebagai pondasi keberhasilan pembelajaran daring. Orang tua harus mampu memantau kegiatan siswa. Dalam hal pemantauan, sekolah dapat membuat grup orang tua untuk memberikan informasi pembelajaran sehingga orang tua mengetahui kegiatan anak setiap harinya atau dengan komunikasi aktif dengan wali kelas.
Masih banyak usaha yang dapat kita lakukan untuk efektifnya pembelajaran daring ini, namun dengan keempat cara yang dipaparkan tadi tentu akan membantu baik siswa, guru, maupun orang tua melaksanakan proses pembelajaran yang lebih baik
By Rahmat Hidayat, Guru Matematika SMA Negeri 2 Kampar Kiri Tengah